Sekian lama tau dan bisa membuat kue yang satu ini, baru tau kalo Lapis Legit punya nama lain yang keren,
Spekkoek. Kedengarannya sangat Belanda. Iseng-iseng nyari informasi lebih lanjut, ternyata memang benar, asal-muasal Lapis Legit terkait sama Belanda dan mengusung aroma Kayu Manis sebagai ciri khas utama.
Fakta yang terakhir sedikit membuat gue terkejut. Karena sejak pertama bisa membuatnya sampai sekarang, gue ga pernah mencampurkan aroma Kayu Manis ke dalam adonan kue. Kalo gue salah satu penyuka aroma Kayu Manis mungkin udah pernah berkreasi dan membuat Lapis Legit dengan aroma khas tersebut, karna beberapa waktu lalu udah pernah nyicipin. Sayangnya ga begitu, gue malah agak anti sama aroma yang satu itu dan lebih menyukai aroma khas Lapis Legit versi gue, wangi susu.
Beberapa waktu lalu, setelah sekian lama, gue kembali membuat Lapis Legit dalam rangka menunaikan janji kepada sepupu yang minta dengan mengatas namakan si Bayi yang sedang dikandungnya. Mau ga mau, gue tuntaskan juga permintaannya, setelah tiga bulan :P
Karena udah terlalu lama ga buat, jadinya rada-rada lupa sama takaran bahan-bahan yang harus disiapkan. Yah, salah sendiri juga seh, karena merasa resepnya gampang jadi ga pernah terpikir untuk menyimpan catatan. Yang gue inget, gue punya dua versi resep. Pertama, resep yang gue dapat waktu pertama kali buat dan yang kedua, resep yang udah dimodifikasi.
Yang lebih membekas tentu takaran pertama. Maka diputuskan membuat dengan resep pertama.
Tapi, ditengah proses, nyokap ikut nimbrung.
"Pake ini ga?"
"Pake itu ga?"
"Harus pake dong, biar lebih wangi dan lebih enak"
Maksudnya adalah tambahan bahan-bahan sesuai dengan resep modifikasi. Malas berdebat akhirnya nurut aja deh.
Tapi kedua, si Dede yang bertugas menambahkan susu kental manis memasukan lebih dari yang seharusnya. Meski awalnya udah mengurangi takaran gula agar tidak terlalu manis, hasil akhirnya tetap kemanisan. Sempat sebel, tapi, ya sudah lah..
Adonan udah siap, waktunya memanggang. Cek perlengkapan.
Loyang, ada
Oven, ada
Kuas, ada
Mentega untuk oles, ada
Sendok takar, ada
Mangkok, ada
Tusuk gigi, ada
Kain lap, ada
Alat penekan, nihil. Hemm, diganti dengan sendok sayur sama sendok kecil.
Tahap selanjutnya siap dimulai.. ^^
Berikut resep yang digunakan
Lapis Legit
Bahan:
35 butir kuning telor
350 gr butter
*gue pake wisman
250 gr gula
3,5 sdm susu bubuk
3,5 sdm susu kental manis
Cara Membuat:
Masukan sebagian gula ke dalam kuning telur, kocok hingga mengembang
Di wadah terpisah, kocok dan bagian gula yang tersisa hingga mengembang
Campur kedua bahan, aduk hingga rata
Tambahkan susu bubuk dan susu kental manis, aduk rata
Panggang selapis demi selapis sampai adonan habis dengan takaran satu sendok sayur per lapis
Tips ala Ling
Jangan langsung mengambil adonan dari wadah utama ketika memanggang, tapi pisahkan ke satu mangkok. Ini untuk mengurangi munculnya gelembung-gelembung pada proses pemanggangan
Untuk 2-3 lapis pertama, gunakan api bawah. Selanjutnya, pemanggangan dilakukan dengan api atas
Pecahkan gelembung sesegera mungkin agar tidak merusak tampilan
Pastikan tiap lapis matang sempurna. Gue pribadi lebih memilih gosong daripada tidak matang
Cek permukaan tiap lapis kue sebelum menuangkan adonan untuk lapis berikutnya. Tekan-tekan dengan alat penekan dan oleskan mentega. Untuk pengolesan mentega tidak perlu tiap lapis, cukup selang-seling saja
Jangan mengeluarkan kue dari loyang dalam kondisi masih panas. Setidaknya tunggu sampai dingin. Kalo bisa, sampai keesokan paginya baru kue dikeluarkan dari loyang
-Lapis Legit: Adonan dalam mangkok terpisah yang siap dipanggang-
-Lapis Legit: Setengah matang, dikeluarkan untuk mengempeskan gelembung-
Oh yah, kebiasaan gue dan keluarga adalah membuat dua resep sekaligus. Alasannya, proses pemanggangan kan lama tuh, jadi mending sekaligus bikin dua agar bisa menikmati lebih banyak. Toh, waktu lagi manggang loyang pertama bisa mempersiapkan loyang kedua dan sebaliknya. Nambah waktu dikit, bisa dapat dua loyang.
Ehm, untuk yang kemaren ini, dengan dua resep gue mendapatkan tiga loyang. Dua loyang kotak ukuran 20x20 cm dan satu loyang bundar ukuran 10 cm. Awalnya karena nyokap bilang lebih suka kue lapis yang tidak terlalu tinggi, dan ketika dilihat sisa adonan masih lumayan banyak, maka gue terpikir untuk manggang lagi dengan loyang yang lebih kecil. Jadi, bikin dua dapat tiga deh. Meski waktu jadinya molor, tetap senang.. ^^
Komen nyokap lumayan untuk nambahin kuantiti, secara kue-kuenya ini untuk jatah lima keluarga. Jatah Bumil, sodara tercinta, satu loyang kotak. Sodara tercinta lainnya, 1/3 loyang kotak. Kamu satu loyang bundar. Teman tercinta 1/3 dari 2/3 loyang kotak yang tersisa.
-Lapis Legit ala Ling-
Tertarik untuk coba membuat? Ga sesulit yang dibayangkan kog. Tantangannya cuma sabar dalam memanggang selapis demi selapis hingga adonan habis aja kog.. ^^
-Ling-