Air terjun yang menyejukan..
-Ling-
Favorite Place. Favorite Man.
Kunjungan pertama ke negeri Singa. Bosan dengan Merlion, bergaya dengan latar landmark lainnya.
Meski sama-sama bakso, tapi keduanya mempunyai citarasa yang berbeda. Yah, beda dipengolahan akhir gitu deh. Yang satu masak kuah, yang satunya lagi dibakar.
Si Bakso Bakar ini memang cukup unik. Disajikan dengan bumbu kacang, lontong dan semangkok kuah bakso. Meski gue pribadi agak gak suka dengan bau sapinya. Tapi, rasanya enak. Baksonya pun kenyal.
Di Bakso Bakar Putra Joss, selain menu andalannya, Bakso Bakar, tersedia juga Bakso Malang dan Bakso Rudal, bakso urat dengan ukuran jumbo.
Empat porsi makanan, 1 Bakso Bakar, 2 Bakso Malang, 1 Bakso Rudal dan 2 gelas es teh manis serta 2 gelas jus buah, ditukar dengan uang Rp 49.000,- Cukup ramah kantong ^^
-Ling-
Pertama kali diajak ke Bakso Botak ini sama temen kuliah, beberapa tahun lalu. Hari Minggu kemaren balik makan ke sana sama si Kamu, rasanya tetap sama dan nikmat! Yah bakso, yah kuah, enak semua..
Aduh, jadi pengen balik ke sana lagi neh.
-Ling-
Kedua SIM memang ga gue bikin langsung melalui jalur resmi. SIM mobil gue minta bantuan jasa sekolah mengemudi P*rs*mija Grogol, sedangkan untuk SIM motor, langsung minta bantuan pakpol yang sedang bertugas.
Gue tau yang gue lakukan itu salah. Tapi, keputusan diambil berdasarkan beberapa pertimbangan atas pengalaman teman yang pernah membuat SIM.
Kenapa dan mengapanya gue rasa ga perlu dijelaskan secara gamblang di sini. Yah, you know I know lha untuk urusan yang satu ini.
Dari pengalaman kemaren itu, saran gue untuk yang baru mau bikin sim: lebih cepat dan efisien jika langsung minta bantuan pakpol di lokasi. Jadi, ga perlu cari biro jasa ataupun sekolah mengemudi.
Kemaren itu gue serasa dikerjain. Pagi-pagi uda disuruh ngumpul di kantor si Jasa. Udah sengaja gue set waktu sampenya pas-pasan, eh tau-tau ada yang ga tau diri, disuruh kapan datangnya kapan. Nunggu hampir satu jam baru berangkat ke samsat.
Sampe lokasi kirain bisa langsung mulai proses. Ternyata itu ngumpul cuma untuk dianterin doang. Proses selanjutnya dioper ke pihak lain. Nunggu lagi sampe waktu yang tidak ditentukan.
Gue lupa berama lama sampai akhirnya disuruh masuk bersama rombongan yang sebelumnya sama sekali belum pernah bertemu. Tanpa dikasi arahan dan penjelasan lebih lanjut, disuruh ngikutin salah satu anggota rombongan. Mending orang tersebut tau dengan pasti!
Setelah masuk ruangan test tertulis, yang ada celingak-celinguk cari informasi apa lagi yang harus dilakukan. Orang yang tadi ditunjuk udah ga tau kemana. Cape deh!
Proses selanjutnya, modal nanya-nanya. Belum lagi itu tuh hari Sabtu. Ramenya ga ketulungan.
Entah gue yang salah pilih biro jasa atau memang begitulah prosesnya. Yang pasti si dede lebih beruntung. Dia ga harus mengalami apa yang gue rasakan karena langsung minta bantuan pakpol yang ngebantuin proses SIM C gue.
Prosesnya cepat dan ga makan waktu lama. Udah gitu, harga lebih murah pula :D Kalo ada yang berminat, gue masih simpan tuh no si pakpol :P
-Ling-
A child born in the Rabbit's year will have a sweet disposition. Even-tempered and obedient, he will be sensitive to the moods of his parents and act accordingly. He may or may not be talkative, but he won't be rowdy or offensive. He can sit quietly and concentrate on one toy or game at a time.Good to read! :D
Usually he is a light sleeper and may fret a lot when he is sick. He will be easy to discipline and should have little trouble fitting in at school. He learns his lessons well and with ease. But although he has better than average manners, this does not mean he will not be argumentative in his own soft-spoken way. He can grasp both sides of a question quickly and debate his point with intelligence.
At times, it will be difficult to decipher his thoughts or deeds. Smooth at masking his feelings, the Rabbit will only say what he knows will please you and thus maneuver you to his way of thinking without your even noticing it.
He will be able to fend for himself and protect his possessions. Remarkably observant, he can calculate his chances for getting his way. Instead of directly resisting rules, the subtle Rabbit will carefully devise ways around them. In short, this polite little angel is going to bargain for a better deal every time.
He can take reproach with a defiant or philosophical sort of indifference. Shrugging off his setbacks, the Rabbit will patiently start again from square one. Helpful at home, conforming in school and well-tuned to his environment, this child will know his way around people and problems. Rest assured he will be well-liked and accepted in all circles.
Pikiran semakin liar ketika yang diberi hati ga tau diri. Sedikit saja pemicu, langsung saja pikiran berlari tak terbendungi. Sulit memang memenjara pikiran sendiri.
"Membantu harus ikhlas" mudah diucap, sulit dipenuhi. Terlebih jika menghadapi yang cuma mau menang sendiri. "Aku begitu dan begini, jadi tolong dimengerti". Tak pernah ia mau mengerti.
Salahkan ikhlas ku yang masih bersyarat, hingga berakhir gagal dan gagal lagi. Namun, maaf. Ku tak mau mengubahnya jika demi kau yang hanya tau mengorbankan orang lain untuk kepentingan sendiri.
Katanya juga "percuma memberi jika tak ada ikhlas di hati". Jadi, cukup hanya sekali. Karna, ku tau apa yang akan terjadi jika hal serupa terulang kembali.
-Ling-