Jreng jreng jreng..
Saatnya memasuki fase baru dalam peran ibu. Menyapih si Anak. Pengalaman pertama yang satu ini ga kalah bikin galau dengan pengalaman ketika berdebar berharap tetes-tetes ASI segera mengalir dan menutrisi si newborn. Target tetap mampu untuk enam bulan dan kemudian dua tahun.
Setelah dua tahun berlalu, PR baru pun muncul. Saatnya mengakhiri masa-masa special dengan si Anak yang tak kan tergantikan ini. Dari pengalaman beberapa teman, acara gamsus yang satu ini memang tricky. Beberapa jurus andalan pun mereka bagikan.
Dengan pertimbangan tersendiri, diputuskan untuk memulai sejak h-30 dengan memberi pemahaman bahwa masa nenen akan segera berakhir. Nanti ketika sudah ultah artinya sudah bukan bayi lagi, udah gede. Jadi sudah ga nenen sama mama lagi.
Apakah berhasil? Keinginan untuk ultah serta-merta terkalahkan oleh keinginan nenen. Tiap kali diberitahu, jawabannya adalah "Ga mau ultah. Mau nenen aja".
Di saat lain begini lah jadinya. Tak menyuarakan keinginan untuk nenen, tapi sudah lebih dari 12 jam sejak bangun dan tak ada tanda-tanda mau tidur meski mata uda sisa lima watt saja.
Antara tega dan ga tega deh kalo uda liat anak sakaw begini...
-Ling-
0 comments
Post a Comment