Kehilangan mu adalah hal yang tak pernah terlintas dalam benak. Namun, terjadi begitu saja dalam hitungan hari. Siap tak siap. Mau tak mau.
Satu demi satu kebiasaan baru berganti sejak kehadiran mu di perut ku. Bahkan sejak sebelum kami tahu itu adalah karena mu.
Morning sickness panjang selama hampir empat bulat yang "mengacau" rutinitas harian sampai tak lama sebelum kelahiran mu. Ketika mulai deg-degan jika kamu sewaktu-waktu akan "datang".
Di saat kami menyusul jadwal baru setelah kehadiranmu, kau beri kejutan dan tambahan rute. Sehari demi sehari, sampai lebih dari tiga minggu. Ketika kami tak sabar untuk membuang rute itu dan membawa mu pulang dari rumah sakit, kau berkata lain. Kau pulang, namun ke rumah yang berbeda. Kau pulang ke rumah Nya.
Kebiasaan terbaru tanpa mu paling sulit yang harus dilewati. Senyum dan tatapan mata mu yang tak lagi dapat kunikmati. Tapi ku yakin, semua akan bisa dilewati. Demi dirimu dan juga kakak mu. Beri kami waktu.
Hari ini, tanggal 14 kedua setelah kelahiranmu. Satu hari penting lainnya yang ku tunggu setelah kelahiranmu. Tak pernah terbayang harus menjalaninya dalam versi seperti ini. Mengulang tanggal kelahiranmu, tanpa hadir mu.
Kamu yang sudah bahagia di sana, selamanya adalah kesayangan yang senantiasa di hati. Selalu ada tempat untuk mu di hati yang terdalam meski kita terpisah oleh alam yang berbeda.
Sabbe sankhara anicca.
-Ling-
0 comments
Post a Comment